Wanagama Nusantara di IKN Bukti Komitmen Presiden Jokowi Jaga Kelestarian Lingkungan

Oleh : Dani Ramdan )*

Presiden Joko Widodo secara resmi mencanangkan hutan Wanagama Nusantara untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), di Zona Rimba Kota B Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), IKN. Pencanangan Wanagama Nusantara adalah wujud nyata komitmen pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan, dengan mengedepankan penanaman pohon dan restorasi lahan yang rusak. Melalui program ini, Presiden Jokowi tidak hanya memperhatikan aspek ekonomi tetapi juga keberlanjutan ekosistem di IKN. Pencanangan Wanagama Nusantara juga berfungsi sebagai model bagi inisiatif hijau di seluruh Indonesia, menyatukan upaya masyarakat dan pemerintah dalam melawan perubahan iklim serta kerusakan lingkungan.

Presiden Jokowi telah mengedepankan lingkungan sebagai salah satu prioritas dalam berbagai kebijakannya. Pencanangan Wanagama Nusantara di IKN merupakan salah satu bukti nyata dari komitmen tersebut. Melalui pencanangan ini, fokus tidak hanya pada pembangunan infrastruktur dan pengembangan ekonomi semata, tetapi juga memastikan bahwa setiap langkah pembangunan dilakukan dengan mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan.

Dalam pidato-pidatonya, Presiden Jokowi sering menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan. Wanagama Nusantara adalah contoh konkret bagaimana prinsip ini diterapkan dalam praktik. Dengan integrasi antara pembangunan IKN dan upaya restorasi ekosistem, pencanangan ini menunjukkan bahwa kemajuan dan pelestarian lingkungan dapat berjalan dengan seimbang.

Konsep Wanagama Nusantara adalah untuk restorasi hutan hujan tropis harus jadi. Selain itu, pengembangan infrastruktur untuk pengembangan research hub dalam pengembangan riset-riset unggulan dalam bidang sustainability tropis juga perlu dilakukan. Konsep Wanagama Nusantara juga penting sebagai model restorasi hutan hujan tropis di IKN. Wanagama Nusantara tidak hanya fokus pada penanaman pohon, tetapi juga harus mencakup pengembangan infrastruktur untuk research hubResearch hub ini diharapkan dapat mendukung riset-riset unggulan dalam bidang keberlanjutan tropis. Dengan fasilitas riset yang memadai, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan inovasi terkait keberlanjutan lingkungan, serta mendorong solusi praktis untuk tantangan ekologis yang dihadapi.

Pencanangan Wanagama Nusantara tidak hanya memberikan manfaat ekologis tetapi juga sosial. Secara ekologis, penanaman pohon dan rehabilitasi lahan akan membantu mengurangi erosi tanah, memperbaiki kualitas tanah, dan meningkatkan kapasitas penyimpanan air tanah yang sangat penting untuk mencegah bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.

Selain itu, pembentukan Wanagama Nusantara merupakan bagian dari strategi yang lebih luas untuk menghadapi perubahan iklim. Perubahan iklim akan berdampak luas terhadap seluruh sendi kehidupan di tiap-tiap negara termasuk Indonesia. Namun pemerintah terus melakukan upaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Inilah yang harus dipahami oleh seluruh pihak, sehingga tidak terus melihat dari “kacamata kuda” yang seolah-olah negara tidak memikirkan dampak perubahan iklim serta dampak lingkungan dalam setiap pembangunan yang sedang dan akan dilaksanakan.

Dengan adanya Wanagama Nusantara, diharapkan dapat mengurangi jejak karbon dari pembangunan IKN dan berkontribusi pada upaya global dalam mitigasi perubahan iklim. Kemudian penanaman pohon di kawasan IKN diharapkan dapat menyerap karbon dioksida, mengurangi dampak negatif dari emisi gas rumah kaca, dan meningkatkan kualitas udara di kawasan tersebut.

Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K).,Ph.D., mengatakan pencanangan Wanagama Nusantara berfokus pada pengembangan hutan pendidikan dan penelitian lintas disiplin. Hutan ini berlokasi di kawasan inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan luas 621 hektar. Ova Emilia berharap Wanagama Nusantara mendukung visi IKN sebagai Forest City, yang merupakan salah satu prioritas Presiden Jokowi sesuai dengan amanat Pasal 22 UU No. 3 Tahun 2022. Selain itu, keberadaan Wanagama Nusantara tentunya sebagai bagian dari komitmen UGM dalam mendukung pembangunan IKN sebagai kota yang berkelanjutan.

Dari segi sosial, pencanangan Wanagama Nusantara dapat membuka peluang kerja bagi masyarakat lokal dan melibatkannya dalam kegiatan lingkungan. Partisipasi masyarakat dalam penanaman pohon dan pemeliharaan ekosistem membantu menciptakan kesadaran dan tanggung jawab terhadap lingkungan. Selain itu, Wanagama Nusantara berpotensi menjadi pusat edukasi lingkungan dan ekowisata, memberikan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat sekitar.

Perubahan iklim adalah tantangan global yang memerlukan tindakan nyata dari semua sektor. Wanagama Nusantara berperan penting dalam mitigasi perubahan iklim melalui penyerapan karbon dioksida. Pohon-pohon yang ditanam akan menyerap CO2, gas rumah kaca utama yang berkontribusi terhadap pemanasan global. Dengan meningkatkan luas area hutan dan vegetasi, Wanagama Nusantara ini membantu mengurangi jejak karbon dan mendukung upaya Indonesia untuk memenuhi target pengurangan emisi gas rumah kaca.

Selain itu, restorasi ekosistem yang dilakukan dalam pencanangan ini juga membantu meningkatkan ketahanan iklim dengan memperbaiki fungsi ekosistem yang rusak termasuk pemulihan hutan yang dapat bertindak sebagai penyangga terhadap cuaca ekstrem, seperti hujan deras dan kekeringan.

Wanagama Nusantara di IKN merupakan bukti komitmen Presiden Jokowi dalam menjaga kelestarian lingkungan sambil memajukan pembangunan. Pencanangan Wanagama Nusantara mencerminkan integrasi antara upaya pelestarian lingkungan dan pengembangan infrastruktur, menunjukkan bahwa keduanya tidak harus saling bertentangan. Melalui penanaman pohon, rehabilitasi lahan, dan pemulihan ekosistem, Wanagama Nusantara berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan dukungan yang berkelanjutan, proyek ini dapat menjadi contoh sukses dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan untuk Indonesia.

)* Penulis adalah Pemerhati Lingkungan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top