Kunker Presiden Prabowo ke Luar Negeri Guna Mempererat Kerjasama Demi Kemajuan Indonesia

JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto tengah melakukan serangkaian kunjungan kerja ke China, Peru, Brasil, Amerika Serikat, dan Inggris. Kunjungan kenegaraan ini menunjukkan komitmen Presiden Prabowo dalam memperkuat kerja sama internasional dan membawa manfaat nyata bagi Indonesia di berbagai sektor.

Kunjungan kerja Presiden Prabowo ke sejumlah negara ini juga akan mempererat hubungan bilateral serta menginisiasi kerja sama di berbagai sektor yang mendukung kemajuan Indonesia, seperti perdagangan, energi hijau, dan kelautan.

Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi menyampaikan Presiden Prabowo menerima undangan resmi dari negara-negara sahabat untuk memperkuat hubungan antarnegara, sekaligus menghadiri forum-forum internasional penting seperti APEC dan G20.

“Kita berharap kunjungan ini bisa menghasilkan kerja sama yang menguntungkan, terutama di sektor perdagangan, energi, dan green energy. Banyak potensi yang akan didorong, termasuk dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara dan Eropa,” ujar Prasetyo.

Selain mempererat hubungan bilateral, kunjungan kerja ini juga berpotensi menghasilkan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) untuk berbagai kerja sama.

“Jika tercapai kesepakatan selama kunjungan, MoU akan dilanjutkan untuk memastikan kerja sama berjalan sesuai rencana,” lanjut Prasetyo.

Senada, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengapresiasi dukungan China terhadap program MBG. Dukungan ini diharapkan dapat mempercepat pelaksanaan program gizi di Indonesia yang sejalan dengan visi pemerintah meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Pemerintah China mendukung program ini karena mereka telah lebih dulu melaksanakannya di negara mereka,” tutur Airlangga.

Sementara itu, Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, mengatakan kemitraan ini penting untuk mempercepat investasi energi ramah lingkungan di Indonesia, terutama dalam penggantian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batu bara dengan sumber energi terbarukan.

“Kami berharap pemerintah dan pelaku usaha di China menjadi katalisator dalam investasi hijau di Indonesia, misalnya dengan mempercepat pemanfaatan energi terbarukan seperti panel surya, mikro-hidro, dan tenaga angin,” ucap Bhima.

Untuk diketahui, pada kunjungan ke China pada 8–10 November, Presiden Prabowo dan Presiden Xi Jinping sepakat memperkuat kerja sama dalam transisi energi bersih. China juga sepakat mendukung pendanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Indonesia. Program ini merupakan salah satu program prioritas pemerintahan Prabowo dalam meningkatkan gizi dan kesehatan masyarakat.

Penandatanganan Nota Kesepahaman terkait “Food Supplementation and School Feeding Programme in Indonesia” disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo dan Presiden Xi Jinping.

(*/rls)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top