Foto: Dok. Pribadi
Salah satu content creator muda Aceh, Tika Kalampa, menceritakan bagaimana ia merasa bahwa AMANAH akan menjadi tempat yang sangat membantu bagi dirinya dan para kreator muda lainnya. Sebagai mahasiswi yang juga menjalani profesi guru, Tika menghadapi banyak tantangan dalam menyeimbangkan antara passion-nya sebagai content creator dan tanggung jawab akademisnya.
“Sebagai mahasiswi yang lagi ngejalanin kuliah profesi guru, aku setiap hari sibuk dengan tugas kuliah, praktik mengajar, dan segala persiapan untuk karir ke depannya. Tapi di balik semua kesibukan itu, ada satu hal yang tidak bisa jauh dariku yaitu aku, Tika Kalampa, content creator,” ujar Tika.
Ia menjelaskan bahwa meski terkadang sulit, ia tetap berusaha menyeimbangkan antara tanggung jawab akademis dan passion dalam menciptakan konten yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
“Meski begitu aku tidak pernah menyerah. Aku percaya bahwa untuk menjadi guru yang baik, kita harus belajar bukan hanya dalam dunia pendidikan tetapi juga dalam dunia perkontenan,” lanjutnya.
Tika melihat AMANAH sebagai solusi bagi dirinya untuk terus berkembang.
“Insha Allah ini bisa terwujud dengan aku bergabung di AMANAH. AMANAH adalah ruang kreatif yang hadir di Aceh untuk menghubungkan para kreator, inovator, dan seluruh pemuda-pemudi kreatif untuk mengembangkan keahlian mereka.”
Ia juga mengajak anak muda Aceh untuk bergabung dengan AMANAH, terutama dengan segera diresmikannya gedung baru tersebut.
“Sebentar lagi Gedung AMANAH Aceh yang baru dibangun akan diresmikan dan siap menjadi rumah bagi kreator, innovator, dan pelaku industri kreatif. Ayo bergabung dengan AMANAH,” tambahnya.
Tidak hanya content creator seperti Tika, AMANAH juga menarik perhatian kalangan penyiar dan pelaku industri kreatif lainnya. Bang Rez, seorang content creator sekaligus announcer di Voks Radio Aceh, menyampaikan kebanggaannya bisa menjadi bagian dari anak muda kreatif Aceh. Menurutnya, AMANAH adalah wadah yang sangat dibutuhkan untuk mengembangkan potensi di berbagai bidang, termasuk dunia voice-over, MC, dan penyiaran.
“Menjadi bagian dari anak-anak muda kreatif Aceh pasti bangga banget. Aku dengan passion dalam basic penyiaran radio ternyata bisa mengembangkan teknik voice kita dalam dunia voice-over, MC, dan komentator bola. Pastikan bekerja sesuai dengan hobi dan passion kita,” ujar Bang Rez.
Ia menambahkan bahwa bekerja sesuai passion adalah cara terbaik untuk mewujudkan cita-cita.
“Beruntung banget sekarang di Aceh ada AMANAH, tentunya menjadi ruang dan wadah bagi pemuda-pemudi Aceh untuk mengembangkan kreativitas, inovasi, dan teknologi,” lanjutnya.
Ia melihat AMANAH sebagai platform yang akan membantu para pemuda Aceh mengasah keterampilan mereka dengan skala yang lebih besar.
“Di sini kamu bisa ikut event dan pelatihan skala nasional,” imbuhnya optimis.
Bang Rez juga menyampaikan optimismenya terkait peresmian gedung AMANAH yang akan segera digelar.
“Gedung AMANAH atau Creative Hub, yang ada di Ladong, akan segera diresmikan dan akan menjadi kolaborasi untuk mewadahi kreativitas anak muda Aceh. Jadi ayo gabung bersama AMANAH,” ajaknya.
Dengan hadirnya Gedung AMANAH, diharapkan para kreator dan innovator muda Aceh akan mendapatkan lebih banyak dukungan untuk mengembangkan ide-ide kreatif mereka. Gedung ini dirancang bukan hanya sebagai fasilitas fisik, tetapi juga sebagai pusat inovasi yang memfasilitasi kolaborasi antar sektor kreatif.
Program AMANAH yang telah berjalan atas inisiasi Badan Intelijen Negara (BIN) ini memang mendapat banyak dukungan dari berbagai kalangan, terutama anak-anak muda Aceh. Program ini tidak hanya menyediakan ruang bagi mereka untuk berkarya, tetapi juga menjadi tempat di mana mereka dapat mengasah keterampilan di tujuh sektor unggulan yang ditawarkan, seperti pertanian, perikanan, UMKM, industri kreatif, hingga social movement dan olahraga.