Jakarta – Selama 10 tahun kepemimpinannya Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah banyak berkontribusi dalam memajukan ekonomi Indonesia. Jokowi telah meninggalkan legacy yang luar biasa. Hal tersebut dikatakan oleh Telisa Aulia Falianty Guru Besar Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) dalam program acara Sapa Indonesia Malam yang disiarkan oleh Kompas TV (4/10/2024).
“Kita memberikan apresiasi Pak Jokowi bahwa beliau merupakan Bapak Infrastruktur Indonesia karena meninggalkan Legacy luar biasa” katanya.
Lebih lanjut Telisa Aulia Falianty menyampaikan pembangunan infrastruktur memberikan multiplayer effect yang cukup besar, karena pada dasarnya karakteristik infrastruktur di Indonesia dibangun sebagai padat karya.
“Banyak Proyek Strategi Nasional (PSN) yang menyerap lapangan kerja, oleh karena kita saat ini sedang mendorong pemenuhan target Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pembangunan infrastruktur dengan produk lokal, seperti industri semen, transportasi dan seterusnya itu dari ekonomi domestik”
Pembangunan infrastruktur memberikan dampak yang sangat baik bagi masyarakat, karena ada efisiensi yang terjadi dalam kegiatan keseharian masyarakat
“Itu tentu sangat berdampak, kita sebagai masyarakat merasakan efisiensi kegiatan kita dengan adanya pembangunan infrastruktur tersebut” lanjutnya,
Telisa mengatakan di bidang infrastruktur teknologi kecepatan internet kita mengalami percepatan, seperti dari 4G menjadi 5G sehingga kita semakin mudah melakukan komunikasi dan produktivitas.
Pemerintahan yang akan datang terus melanjutkan pembangunan infrastruktur tersebut. Termasuk juga akses mobilitas, karena ada beberapa daerah kita yang terpencil itu sulit diakses menggunakan jalan darat, misalkan harus melalui jalur laut ataupun udara.
Dalam kesempatan yang sama Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso mengatakan peningkatan pembangunan infrastruktur memberikan bukti bagi semua meningkatkan konektivitas.
“pembangunan infrastruktur masif memberikan dampak pertumbuhan ekonomi dalam satu dekade” katanya.
Lebih lanjut Susiwijono menyampaikan bahwa Pemerintah saat ini fokus dalam membangun konektivitas dan mobilitas, seperti bandara, pelabuhan, jalur kereta api, kemudian ada juga terkait energi hingga kedaulatan pangan dengan 53 bendungan, food estate dengan jaringan irigasi.
Dalam hal hilirisasi pemerintah telah membentuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), sampai hari ini sudah ada 22 yang tersebarnya 15 berada di luar Jawa sehingga mendorong ekonomi inklusif. Capaian tenaga kerjanya tambahannya sudah 122 ribu tenaga kerja.
Susiwijono mengatakan terkait daerah terdepan terluar dan tertinggal (3T) sudah mendorong perekonomian di daerah perbatasan, seperti di Jayapura, Irian, kemudian ada juga perbatasan dengan Timor Leste.
“Kalau kita lihat dari PSN, ini setiap saat kita rubah dengan Kepres ataupun Permenko, dengan daftar PSN selalu bertambah. Ini semua proyek multi years, sehingga dari sisi jumlah, relatif seluruhnya sudah selesai dan sebagian masih dalam proses” katanya.
Untuk keberlanjutan ke depan, pemerintah ingin mendorong kembali beberapa infrastruktur yang sudah dibangun dalam 10 tahun ini, nanti kelanjutannya seperti apa. Sebagai contoh, tadi dari 61 bendungan sudah 53, berikutnya kita mendorong jaringan irigasinya, mengoptimalkan pemanfaatan bendungan itu sendiri.