Oleh: Khalilah Nafisah)*
Indonesia, pada 1-3 September 2024, akan menjadi pusat perhatian dunia saat menjadi tuan rumah dua forum internasional penting: High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) dan Indonesia Africa Forum (IAF) Ke-2. Kedua acara ini, yang diselenggarakan di Bali, bukan hanya sekadar ajang diplomasi dan pertemuan para pemimpin dunia, tetapi juga merupakan momentum strategis bagi Indonesia untuk menegaskan perannya sebagai negara yang proaktif dalam mendorong perubahan global.
Dengan mengusung tema besar HLF MSP “Strengthening Multi-Stakeholder Partnerships: Towards a Transformative Change,” dan IAF 2024 “Bandung Spirit for Africa’s Agenda 2063”, menghadirkan kesempatan emas bagi Indonesia untuk membuktikan bahwa kita, sebagai bangsa, siap menggerakkan perubahan yang lebih inklusif dan berkelanjutan, baik di dalam negeri maupun di panggung internasional.
HLF-MSP dan IAF 2024 bukan hanya sekadar forum biasa. Keduanya merupakan platform penting yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan dari berbagai negara untuk berdiskusi, berbagi pengalaman, dan menemukan solusi bersama untuk tantangan-tantangan global yang semakin kompleks. HLF MSP, misalnya, berfokus pada penguatan kemitraan multi-pihak dalam menghadapi isu-isu global seperti ketimpangan ekonomi, perubahan iklim, dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) 2030. Di sisi lain, IAF Ke-2 menekankan pentingnya kerja sama antara Indonesia dan negara-negara Afrika, yang berlandaskan semangat solidaritas Global South, untuk mempromosikan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Bogat Widyatmoko, menegaskan bahwa forum ini menjadi platform penting bagi Indonesia untuk memperkuat kemitraan strategis dengan kerangka kerja sama Selatan – Selatan. Hal ini dalam rangka mendorong pembangunan berkelanjutan dan integrasi ekonomi regional.
Dalam kondisi dunia yang penuh tantangan seperti sekarang, peran Indonesia di kancah internasional smenjadi emakin vital. Forum-forum ini memberikan Indonesia kesempatan untuk melanjutkan estafet kepemimpinan global yang telah dimulai sejak Presidensi G20. Dalam G20, Indonesia berhasil menghasilkan “Roadmap for Stronger Recovery and Resilience in Developing Countries” yang menjadi acuan bagi banyak negara dalam merespons krisis global. HLF MSP dan IAF 2024 melanjutkan komitmen ini dengan mengajak dunia untuk berkolaborasi lebih erat melalui kemitraan yang inklusif dan inovatif, guna mengatasi tantangan-tantangan global yang mempengaruhi dunia.
HLF MSP dan IAF 2024 juga membawa serta tantangan yang tidak dapat diabaikan. Meskipun forum-forum ini dirancang untuk menciptakan solusi bagi tantangan global, implementasi dari solusi-solusi tersebut sering kali terhambat oleh berbagai faktor, seperti perbedaan kebijakan antar negara, keterbatasan sumber daya, dan kurangnya koordinasi lintas sektor. Namun, tantangan ini justru harus menjadi pendorong, banyak negara untuk bekerja lebih keras dalam menciptakan perubahan yang diinginkan.
Misalnya, dalam konteks HLF MSP, salah satu fokus utamanya adalah pembiayaan pembangunan yang inovatif. Menciptakan mekanisme pembiayaan yang efektif dan berkelanjutan untuk mendukung pembangunan di negara-negara berkembang bukanlah tugas yang mudah. Dibutuhkan pendekatan yang kreatif dan kolaboratif, serta partisipasi dari berbagai sektor, termasuk sektor swasta dan masyarakat sipil, untuk mewujudkannya. Kolaborasi antar negara peserta dapat berperan penting dalam merancang solusi-solusi ini, baik melalui ide-ide baru maupun dengan menggunakan teknologi untuk menciptakan akses yang lebih luas terhadap sumber-sumber pembiayaan.
Di sisi lain, IAF Ke-2 memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara Afrika. Kerja sama ini tidak hanya akan membuka peluang ekonomi dan investasi, tetapi juga dapat memperdalam solidaritas antara negara-negara Global South. Indonesia, sebagai negara yang memiliki pengalaman dalam pembangunan dan memiliki sumber daya alam yang melimpah, dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan negara-negara Afrika. Di sini, Indonesia dapat menjadi jembatan dalam pertukaran pengetahuan, baik melalui program-program pertukaran, penelitian bersama, maupun inisiatif-inisiatif lain yang dapat memperkuat hubungan bilateral.
Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Pahala Mansury, menegaskan bahwa kemitraan antara Indonesia dan negara-negara Afrika memiliki banyak nilai strategis yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi tantangan global saat ini. Pihak Kemlu berharap agar terciptanya keberlanjutan kerja sama ini, mengingat banyaknya kesamaan nilai dan kepentingan strategis antara Indonesia dan negara-negara Afrika.
Kesuksesan penyelenggaraan HLF MSP dan IAF 2024 tidak dapat dilepaskan dari upaya Indonesia untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045. Visi ini mencerminkan impian Indonesia untuk menjadi negara maju pada peringatan 100 tahun kemerdekaannya. Namun, visi ini hanya dapat terwujud jika semua pihak berperan aktif dalam prosesnya. Partisipasi dalam forum-forum internasional seperti HLF MSP dan IAF adalah salah satu cara untuk memastikan bahwa kita, sebagai bangsa, berada di jalur yang benar menuju tujuan tersebut.
Dengan berpartisipasi dalam HLF MSP dan IAF, kebijakan-kebijakan yang dihasilkan dari forum ini dapat mencerminkan kebutuhan dan harapan, serta dapat diimplementasikan secara efektif untuk mencapai tujuan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Indonesia harus memanfaatkan kesempatan ini untuk menjalin kolaborasi yang dapat membawa manfaat nyata, baik bagi Indonesia maupun bagi komunitas global. Dari Indonesia ke dunia, mari kita gerakkan perubahan melalui HLF MSP dan IAF 2024, dan buktikan bahwa kita siap untuk menghadapi tantangan global dengan semangat solidaritas dan kerja sama yang kuat.
)* Penulis adalah pegiat isu sosial Indonesia