Presiden Prabowo Subianto Ajak Seluruh elemen Masyarakat Bersatu Bangun Demokrasi Khas Indonesia Menuju Indonesia Emas

Jakarta – Presiden Prabowo Subianto mengatakan seluruh elemen masyarkat Indonesia harus dapat bersatu untuk dapat menciptakan demokrasi khas Indonesia. Demokrasi yang dimaksud tersebut adalah demokrasi yang cocok untuk bangsa kita, demokrasi yang berasal dari sejarah dan budaya kita, demokrasi kita harus demokrasi yang santun, demokrasi dimana berbeda pendapat harus tanpa permusuhan. Demokrasi dimana mengoreksi harus tanpa caci maki bertarung tanpa membenci bertanding tanpa berbuat curang, demorkasi kita harus demorasi yang menghindari kekerasan, adu domba, hasut menghasut, harus yang sejuk, demokrasi yang damai, demokrasi yang menghindari kemunafikan.

Hal tersebut disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam pidato perdananya di Gedung MPR/DPR di Jakarta, Minggu 20/10/2024.

Menurutnya seluruh elemen masyarakat harus dapat membentuk demokrasi yang sesuai dengan kekhasan Indonesia sehingga dapat menuju Indonesia emas dan menjadi bangsa yang kuat merdeka, berdaulat adil dan Makmur.

Kita siap melanjutkan estafet kepemimpinan, kita siap bekerja keras menuju Indonesia emas menjadi bangsa yang kuat merdeka, berdaulat, adil dan Makmur, ujar Prabowo.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Prabowo Subianto juga sempai menyinggung terkait dengan swasembada pangan Indonesia.

Saya telah mencanangkan bahwa Indonesia harus segera swasembada pangan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya kita tidak boleh tergantung sumber makanan dari luar, dalam krisis dalam keadaan genting tidak ada yang akan mengizinkan barang-barang mereka untuk kita beli karena itu tidak ada jalan lain dalam waktu yang sesingkat-singkatnya kita harus mencapai ketahanan pangan, tuturnya.

Kita harus mampu memproduksi dan memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyat indoensia saya sudah mempelajari bersama pakar-pakar yang membantu saya, saya yakin paling lambat 4 sampai 5 tahun kita akan swasembada pangan, bahkan kita siap menjadi lumbung pangan dunia, pungkasnya.

Kemudian Presiden Prabowo Subianto juga menjelaskan bahwa pentingnya Indonesia melakukan swasembada energi.

Kita juga harus swasembada energi. Dalam keadaan ketegangan dalam keadaan kemungkinan terjadi perang dimana-mana, kita harus siap dengan kemungkinan yang paling jelek. Negara-negara lain harus memikirkan kepentingan mereka sendiri, kalau terjadi hal yang tidak diinginkan sulit kita mendapat sumber energi dari negara lain. kita harus swasembada energi dan kita mampu untuk swasembada energi, katanya.

Kita diberi karunia oleh Tuhan, tanaman-tanaman yang membuat kita bisa tidak tergantung dengan bangsa lain. Tanaman-tanaman seperti kepala sawit bisa menghasilkan solar dan bensin, kita juga punya singkong tebu sagu jagung dan lain-lain, kita juga punya energi bawah tanah geothermal yang cukup, kita punya batu bara yang sangat banyak kita punya energi dari air yang sangat besar, jelasnya.

Pemerintah yang saya pimpin nanti akan fokus untuk mencapai swasembada energi. Kita juga harus mengelola air dengan baik, alhamdulillah kita punya sumber air yang cukup dan kita sudah punya teknologi menghasilkan air yang murah dan yang bisa memenuhi kebutuhan kita, tegasnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Trias Politika, Agung Baskoro mengatakan bahwa Prabowo merupakan solidarity maker. Ia memberikan analisisnya terkait makna pidato berapi-api Prabowo.

Agung menilai bahwa pidato Prabowo hendaknya harus diterapkan dalam kinerjanya di pemerintahan.

“Mungkin ini pidato cukup panjang, ya tapi yang jelas kita mendengarkannya berapi-api, penuh optimisme, penuh harapan,” ujar Agung.

Ia menambahkan bahwa pidato ini harus dapat diimplementasikan ke kinerja, performa ke depan agar bisa terbukti dengan jelas.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top